Future


 BUKAN LAGI MAHASISWA KUPU-KUPU
Penulis : Noor Lutfiyah Afifah

Dalam dunia Saintis tentunya tidak sepi dengan yang namanya tugas, bahkan dari bangun tidur hingga mata terpejampun masih bergelut dengan tugas. Kertas-kertas, buku-buku, alat tulis dan lainya berserakan dimana-mana. Sehingga yang terfikirkan hanya tugas, tugas, dan tugas. Dalam hal tersebut tidak mudah bagi Mahasiswa Saintek untuk menggerakkan hatinya  mengikuti kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan oleh kampus.
Mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) menjadi julukanya. Padatnya jadwal kuliah, tugas-tugas yang begitu banyak, laporan praktikum sudah menjadi makanannya setiap hari. Sehingga ada huru hara dunia luar pun hanya sebatas ingin saja. Sebenarnya, semua itu hanyalah halusinasi semata. Nyatanya sudah banyak mahasiswa saintek yang bisa mengikuti kegiatan ini itu tanpa harus melupakan tugas kuliahnya. Semua itu tidak lain hanyalah tentang bagaimana cara kita untuk mengatur waktu dengan baik. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa saintek untuk bisa berkembang seperti dengan mahasiswa lainya. Semua itu tentunya menjadi hal yang luar biasa bagi mahasiswa saintek utamanya. Mengapa tidak? dunia saintis itu unik, didalamnya terdapat spesies wajah yang susah senyum, jarang mandi saat kuliah, begitu semangatnya mereka. Tugas kita hanyalah membuka mata jendela dunia bahwa banyak pengetahuan, pengalaman di luar sana. Agar maindset kita tidaklah melulu tentang tugas kuliah. Kuatkan niat, kuatkan tekat, bahwa anak saintek juga bisa senantisa eksis di dunia luar sana. Keluarlah dari zona nyaman, tunjukkan yang terbaik untuk dunia.
Mahasiswa merupakan penyalur lidah rakyat. Banyak masyarakat pada umumnya menyeletuk “mulih omah bangun deso” begitulah istilah yang sering keluar. Saintis bangunlah, diluar sana banyak yang membutuhkanmu. Ide-idemu, kreatifitasmu, bakatmu, tuangkan dan  salurkan jangan hanya diam di tempat dengan tugas kuliah saja. Adakalanya dalam diri mengeluh capek, penat, “mubal” (bahasa anak zaman now), tapi sadarlah semua itu hanya menghambat aktivitas yang seharusnya bisa kita lakukan.
Anak zaman sekarang sudah lebih canggih, lebih cerdas, mau apa-apa mudah. Akan tetapi banyak dari mereka yang terlena akan kemudahan itu, banyak yang menyepelekannya. Padahal banyak sekali peluang di luar sana untuk mengembangkan potensi diri. Seperti halnya mengikuti organisasi intra maupun organisasi ekstra yang di sediakan oleh kampus sebagai wadah untuk mengembangkan potensi diri atau menciptakan hobi baru.
Seperti halnya di fakultas sains dan teknologi UIN Walisongo Semarang, yang merupakan salah satu PTN yang berada di wilayah Semarang. Sebenarnya di fakultas tersebut banyak sekali spesies yang hebat nan luar biasa. Namun mereka tercipta sebagai spesies yang sibuk kuliah, ngerjain tugas siang malam, sehingga lupa daratan. Akan tetapi, sebenarnya mereka mampu melakukan lebih dari sekedar nugas, ngelaprak dll. Justru jika kita mikir panjang, kesibukan nugas, ngelaprak bisa saja dikolaborasikan dengan mengikuti organisasi maupun kegiatan yang di sediakan dan diselenggarakan oleh kampus yang akan menjadikan sesuatu yang luar biasa. Dari ngelaprak kita bisa kembangkan dengan mengikuti UKM RISTEK yang merupakan salah satu dari Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di fakultas sains dan teknologi. Di dalamnya pasti akan diajarkan berbagai ilmu dan pengetahuan yang luar biasa pastinya. Misalkan saja, dari ngelaprak kita bisa membuat Karya Tulis Ilmiah, serta dapat membuat karya karya yang lainnya untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan.
     Meski banyak tugas, memang itulah kewajiban bagi pelajar. Karena kebanyakan  anak zaman sekarang kalau tidak diberi tugas tidak akan mau belajar. Maka nikmatilah, cerdik cerdaslah dalam mengatur waktu, jangan sampai kita yang di atur oleh waktu. Jangan jadikan tugas sebagai penghalang. Karena tugas hanyalah masalah formal. Selebihnya banyak tugas diluar yang menantimu, banyak tugas yang harus dihampiri.   
 Banyak mahasiswa di fakultas sains dan teknologi utamanya memiliki bakat terpendam. Akan tetapi mereka lebih mengutamakan akademik, sehingga memilih cuek akan hal-hal sekitar. Padahal jika bakat-bakat dari mereka dikembangkan akan sangat luar biasa bagi dirinya juga bagi orang-orang di sekitarnya. Seperti halnya jika mereka mengikuti olimpiade-olimpiade antar kampus atau kegiatan lain. Tentu saja diantara mereka ada yang mampu, bahkan banyak yang mampu untuk mengikutinya. Sebenarnya banyak faktor yang membuat mereka hanya berdiam diri dengan tugas-tugas akademik. Misalnya saja, mereka kurang PD (Percaya Diri), sudah mencoba mengikuti kegiatan ini, kegiatan itu, akan tetapi mereka merasa di cuekin. Sehingga mereka merasa berkecil hati dan tidak mau lagi untuk melanjutkannya. Faktor tersebut sudah kerap terjadi bahkan sering terjadi. Sehingga kepekaan disini sangat dibutuhkan, agar sama-sama bisa menggali bakat bareng, menyalurkan bakat bareng, syukur-syukur bisa saling melengkapi.
 Bukan saatnya lagi mengeluhkan tentang faktor tersebut. Akan tetapi, saatnya mahasiswa bangkit dan bangun, sehingga faktor-faktor tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis oleh rasa nyaman. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa untuk tetap berdiam diri dan berada pada zona nyaman.
Apalagi di era saat ini, manusia di tuntut untuk serba bisa. Agar tidak tergerus oleh zaman. Oleh karena itu, setidaknya sebagai mahasiswa harus bisa menjadi agen perubahan bukan sebagai agen rebahan. Memang tidak mudah, setidaknya kita bisa melakukan perubahan sedikit demi sedikit.

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Revisi Makalah